RSS

Pages

Cerita Rakyat Sumbawa : Buen Lajendre


Pada zaman dahulu di Desa Lantung aimual, Kecamatan Ropang hiduplah seorang gadis cantik yang bernama Lala Ila. Ia adalah puteri dari Dea ilung. Kecantikannya, tidak hanya dibicarakan orang di sekitar Desa Lantung tetapi juga hingga Sumbawa Besar. Kecantikan Lala Ila. termasyhur ke segenap penjuru. Wajah dan pribadinya mengagumkan. Tiada cacat sedikitpun. Sewaktu kecil ia telah dipertunangkan dengan Lalu Mangi putera Raden Mangi, yang tinggal di kampung Kalempet . Sumbawa. Antara  mereka terdapat hubungan darah walaupun agak jauh. Oleh karena itu mereka ingin mempererat hubungan itu. Maka dipertunangkanlah Lala Ila dan Lalu Mangi. Melalui hal inilah hubungan keluarga , yang telah jauh menjadi dekat kembali. Ketika usia mereka meningkat. remaja kedua anak itu tidak mengetahui pertunangan mereka. Orang tua mereka tidak pernah menceriterakannya.
Apabila Lalu Mangi bepergian ia selalu ditemani oleh Salampe, anak angkat Raden Mangi. Salampe adalah orang kepercayaan keluarga Raden Mangi. Setiap bangun tidur, Salampe terus ke sungai memandikan kuda dan membersihkan kandang kuda. Setelah itu menyabit rumput, kemudian memperbaiki kebun dan mengambil kayu api. Akhirnya melayani dan menemani Lalu Mangi bepergian itulah pekerjaan Salampe setiap hari.
Pada suatu malam Salampe dan Lalu Mangi berjanji untuk pergi berburu. Keesokan harinya dengan tergesa-gesa Salampe menaiki tangga rumah panggung itu dan langsung memasuki kamar Lalu Mangi. Lalu Mangi masih tidur.
“Lalu, Lalu bangunlah, matahari telah terbit.”
Salampe membangunkan anak muda itu sambi! menggoyang-goyangkan badannya.
“Mengapa kau bangunkan aku, aku masih mengantuk.”
“Ah lain kali saja. Aku masih mengantuk dari hari ini badakku tidak’ sehat;” jawab Lalu’ ‘Mangi sambil menggeliatkan badan. Tadi malam ia pergi mendengarkan’ Sekeco. ke “desa Samapuin sambil menyaksikan upacara  perkawinan ditempat itu.  Itulah sebabnya pada hari itu Lalu Mangi terlambat bangun.
“Ada yang ingin kutanyakan Salampe’
“Tentang apa Lalu.”
“Mungkin kau pernah mendengar nama Lala Ila gadis di desa Lantung Aimilal itu
“Ya’, saya dengar Lalu. Semua orang mengatakan wajah gadis itu seperti wajah bidadari.”
“Duh cantiknya. Ingin sekali aku  memandang wajah  itu. Bagaimana kalau kita pergi ke desa Lantung, Salampe.”
“Bagi saya tak ada suatu halangan. Apa kata Lalu, saya mengikutinya.”
“Bagaimana kalau kita berangkat esok subuh?”
“Baiklah Lalu. Sebaiknya kita berangkat sebelum fajar menyingsing.”
“Mudah-mudahan  kita tidak ditimpa musibah di negeri orang. “Niat baik dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Sebelum tidur Salampe memberitahu kepada Raden Mangi dan istrinya ten tang rencana perjalanan itu. Raden Mangi menerima dengan baik rencana itu. Kebetulan di desa Lantung ada juga sepupu, Raden Mangi, yang bernama Dea Angge. Dea Angge telah bermukim di temp at itu selama dua puluh tahun.
Malam itu Lalu Mangi bermimpi bertemu dengan bidadari, bidadari itu memberikan’ sekuntum, bunga. Lalu Mangi menerima bunga itu seraya menciumnya. Betapa harum bunga itu. Tetapi tiba-tiba  bunga terlepas dari tangan dan terjatuh ke dalam laut. Di saat akan mengambil kembali, bunga itu tiba-tiba menjelma menjadi sebuah perahu. Perahu itu dibawa ombak ke tengah laut. Tetapi mimpi itu tidak diceriterakan kepada siapa pun. la takut mendengar berbagai penapsiran tentang mimpi itu.
Akhimya dengan singkat diceriterakan waktu subuh pun menjelang. Salampe sudah mempersiapkan kuda tunggangan untuk Lalu Mangi dan untuk dirinya. Lalu Mangi memakai pelana merah menyaladan sanggahan kaki baru. Sebelum berangkat Raden Mangi meninggalkan pesan. untuk kedua anak itu.
“Baik-baik di negeri orang anakku. Dan Salampe, jaga Lalumu baik-baik.”
“Dea, akan hamba jaga sebagaimana biasa.” Ibu Lalu Mangi pun ikut memberikan nasehat.
“Hati-hati di jalan anakku. Bawalah .azimat ini agar kalian tidak digigit ular berbisa atau disengat kalajengking.” Sudah itu Lalu Mangi bersujud di kaki ibu bapaknya. Demikian pula Salampe.
“Bela Lalumu jika ada yang mengganggunya.” “Dea, tak usah dikhawatirkan.”
“Kami pamit ayah bunda.” Lalu Mangi mohon doa restu terhadap orang tuariya. Sesudah itu kedua anak itu turun dari rumah panggung diantar oleh Raden Mangi dan istrinya. Perbekalan untuk perjalanan dimasukkan ke dalam karung dan menjadi bebar, kuda Sabane. Kuda Lalu Mangi meringkik terus. Rupanya ia ingin segera berangkat.
Akhirnya berangkatlah mereka itu, diiringi oleh cucuran air mata ibunya. Baru kali ini mereka berpisahjauh.
Dalam perjalanan itu Salampe berceritera dan Lalu Mangi asyik mendengarnya. Kebanyakan Yang diceriterakan ceritera yang lucu-Iucu. Sudah barang tentu hati yang sunyi jadi girang. Kini mereka telah tiba di at as sebuah bukit. Kuda mereka dihentikan sejenak. Kota Sumbawa besar telah hilang dari pandangan mata. Agak jauh perjalanan mereka. Embun, pagi jernih bening di pucuk rerumputan sepanjangjalan setapak. Selesai Sarapan mereka melanjutkan perjalanannya. Dipacunya kuda itu kembali.
Setelah sehari suntuk dalam perjalanan tibalah mereka di desa Lantung Aimual. Di antara waktu Isya dan Magrib kedua pemuda itu sudah berada di am bang pintu pagar desa. Salampe berseru kepada peronda yang sedang asyik ngobrol di gardu ronda ..
“Hai paman, tolong bukakan pintu pagar ini.” Peronda itu ‘pun terburu-buru membuka pintu. Salampe turun dari atas kuda. Dihelanya kuda itu. Kuda Lalu Mangi mengikuti dari belakang.
“Tolong tunjukkan di mana Dea Angge,” kata Salampe penuh
harap.
“Kalian siapa?” tanya orang ronda. “Kami dari Sumbawabesar.”
“Dea Angge itu pamanku, kata Lalu Mangi. “Baiklah, mari ikut kami.
Diantarlah mereka itu oleh petugas ronda sampai ke rumah Dea Angge. Betapa girang hati Dea Angge menerima kedatangan kemenakannya itu. Jika malam tiba rumah pamannya am at ramai dikunjungi para tetangga. Begitu juga penduduk kampung tiada henti-hentinya mengajak Lalu Mangi dan Salampe bertandang ke rumah mereka. Hal itu merupakan luapan rasa senang terutama terhadap tamu yang datang dari jauh.
“Agaknya inilah yang bernama Lala Ila bunga mekar desa Lantung ini.”
Sejak itu setiap pagi Lalu Mangi berjalan-jalan di samping rumah Lala Ila. Pamannya, telah memberitahu bahwa gadis cantik di desa itu cuma satu, yaitu Lala lla.
“Paman, saya ingin berjumpa dan berbicara dengan Lala Ila.” “Mudah, manusia punya akal,” jawab Dea Angge tegas. “Katakanlah paman, bagaimana jalan yang harus ditempuh.” “Nanti sore melalui lereng bukititu, masuklah menuju kebun
Lala Ila. Dia biasa mandi di Buen Lalampang yang terdapat didalam kebun itu. Kadang-kadang juga mandi di Buen Lajenre di tepi sungai desa Lantung ini.”
“Wah, bagaimana kalau ketahuan, tentu kami dipukul oleh bapaknya.”
“Kalian laki-Iaki juga, jangan berpikir sesempit itu. Kalian orang baru di desa ini, wajar kalau sesat atau keliru jalan.” “Baiklah paman, akan kami coba nanti sore.”
Ketika hari sudah senja mereka pergi ke tempat yang telah direncanakan itu. Benar juga, apa yang telah dikatakan pamannya. Lala Ila sedang mandi di tempat itu ditemani oleh Nini Saje, pengasuh setianya. Mata Lalu Mangi tak berkedip sedikit pun menatap tubuh Lala lla. Hati kecilnya berbisik:
“Duh Lala Ila yang molek, kau adalah jelmaan bidadari yang turun mandi di telaga ini.”
“Ada orang menoleh dan memperhatikan kita Lala,” ,kata Nini Sale. Cepat-cepat Lala IIa meraih kain sarungnya sambil menengok ke kiri dan ke kanan. Akhimya bertemu pandang dengan Lalu Mangi. Lalu Mangi melepaskan senyum simpati. Lala IIa tunduk malu tersipu-sipu.
“Mengapa kalian berani masuk ke kebun ini ?”. tegur Nini Saje. “Kami sesat dan keliru jalan Lala,” jawab? Salampe.
“Kami ikhlas dan rela mati asal disebabkan tangan Lala.”
“Kami mau pulang,” kata Nini Saje dengan suara lembut. “Silakan melangkah puteri jelita,” kata Lalu Mangi. Kemudian sambungnya:
“Selain kami adakah orang lain yang masuk dalam kebun ini?” Lala Ila menggelengkan kepala. Hal itu merupakan jawaban atas pertanyaan Salampe.
“Ingin kudengar jawaban lisanmu Lala.” “Tiada orang lain selain Lalu.”
“Lala, ikhlaskah hatimu jika aku memetik bunga mekar di kebun ini?” Merekahlah senyum Lala Ila mendengar kata-kata puitis yang menyentuh batinnya itu. Gadis itu mengerling. Lalu Mangi tak henti-hentinya menatap wajah bidadari yang mulai beranjak dari tempat itu. Dalam. waktu sekejap, antara Lala Ila dan Lalu Mangi telah terjalin cinta mesra. Sedikit pun mereka tak dapat saling melupakan. Begitulah perasaan orang yang sedang bercinta. Segala-galanya dikorbankan demi cinta. Hati mereka sudah berpadu menuju satu titik.
Sesudah sembahyang Isya Lalu Mangi duduk santai di beranda rumah pamannya bersama Salampe.
“Jangan bimbang lagi Lalu, saya sanggup menyampaikan perasaan Lalu kepada Lala Ila itu.”
“Terima kasih Salampe, tiada orang lain yang sanggup menghibur hatiku, selain kau. Mengenai hubunganku dengan Lala itu hendaklah dirahasiakan. Kalau hal ini diketahui bisa buruk akibatnya. Orang desa senang mempergunjingkan orang.”
“Tidak mungkin akan kubuka kepada sembarang orang, kecuali kepada Dea Angge. Hal ini perlu disampaikan.”
Tiba-tiba Dea Angge keluar dan langsung duduk di antara mereka. Lalu Mangi dan Salampe terperanjat.
“Semua pembicaraan kalian telah kudengar, bukan-rahasia lagi bagiku.”
“Paman yang baik, saya sudah jumpa dan bicara dengan Lala itu di kebun. Benar kata paman betapa cantiknya gadis itu. Sejak malam ini aku serahkan masalah ini kepada paman, hingga hubungan kami terwujud dalam perkawinan. Segala-galanya aku serahkan kepada paman.”
“Tak usah khawatir. Penyerahan itu telah dilakukan oleh bapakmu dari Sumbawa.”
“Lenganku besar dan kuat menantang lawan, jika ada sesuatu menghalangi dan mematahkan hubungan Lalu dengan si jelita itu.”
“Jangan terlalu takabur Salampe,” Dea Angge memotong ucapan Salampe.
“Kita uma berikhtiar namun Tuhanlah yang menentukan berhasil tidaknya usaha dan ikhtiar itu.”
Sementara itu istri Dea Angge keluar menghidangkan jagung rebus.
“Silakan jagung rebus itu. Masih hangat. Jagung itu hasil kebun sendiri. Kebun kita berdekatan dengan kebun lala Ila,” kata bibinya sambil tersenyum. Betapa girang hati lah Mangi mendengar kata bibinya. Mereka yang duduk di beranda itu diliputi bahagia. Dan anak-anak yang bermain di depan rumah panggung itu semakin banyak, bersorak sorai dalam sinaran eahaya purnama. Antara waktu Isya dan Magrib Lalu Mangi pergi ke Buen Lajenre ditemani Salampe. Saat itu Lala Ila juga pergi ke tempat itu. Di sana mereka bertemu memadukasih. Dari hari ke hari cinta mereka semakin melekat dan tak bisa dipisahkan lagi. Mantap dan bulatlah tekad mereka untuk sehidup semati dalam sebuah rumah tangga.
Berdasarkan persetujuan Raden Mangi maka Dea Angge pun pergi meminang kepada Raden Ilung. Pastilah pinangan itu diterima. Memang pemuda itulah yang dikehendaki untuk dijadikan menantu. Pertunangan mereka yang dirahasiakan itu kini bakal terwujud sesudah musim memetik kacang hijau, upacara perkawin an akan dilaksanakan secara besar-besaran.
Pada waktu itu hubungan dagang antara Sumbawa dengan Ujung Pan dang cukup lancar. Dengan menumpang perahu layar pedagang-pedagang Ujung Pandang berdatangan di Sumbawabesar. Selain menjual kain sarung di an taranya juga ada yang membawa candu. Di tanah Sumbawa pun sudah banyak pengisap candu Pemadat itu kebanyakan dari kalangan atas termasuk kaum bangsawan. Orang-orang jadikurus, harta benda habis, hidup tak beraturan akibat” mengisap eandu. Pengisap eandu akhirnya bukan hanya terdapat di kota saja tetapi desa-desa keeil pun telah kemasukan pula. Demikian juga di desa Lantung Aimual ada juga pengisap candu, karena dipengaruhi oleh pedagang-pedagang keliling yang memasuki lorong kampung.
Pada waktu itu seorang pedagang yang bernama Daeng Joge memasuki desa Lantung, Daeng Joge ini sangat ramah tamah dan baik hati. Semua orang yang pernah bertemu dan bercakap-cakap dengan dia pasti terpikat dan bersimpati kepadanya. Barang dagangannya cepat terjual habis. Begitu hebat daya tarik dan propaganda Daeng Joge itu. Pada suatu hari Daeng Joge singgah di rumah Lalu Mangi. Ketika itu pamannya sedang pergi ke ladang. Daeng Joge telah mendengar berita tentang perkawinan Lalu Mangi dengan Lala Ila yang akan diselenggarakan bulan depan.
“Saya membawa kain sarung yang baik dan cocok untuk kedua pengantin.” Lipatan kain itu dibuka dan dipamerkan kepada calon pembelinya. Sarung Bugis yang bermutu baik dapat digenggam dalam genggaman tangan.
“Berapa harga kain sarung merah dan yang hijau itu?”
“Murah saja Lalu. Dang pembayarannya bisa kemudian. Hubungan kita begitu baik. Apa artinya benda kalau dibandingkan dengan kebaikan.” Maka dibelilah kain sarung itu oleh Lab Mangi.
“Barang apa lagi yang dipercikan Lalu?” “Ada minyak wangi?”
“Lebih dari itu ada Lalu.”
“Berapa harga minyak wangi itu sebotol?” “Setali saja Lalu.”
“Berikan saya dua botol.”
“Selain itu ada barang yang paling cocok bagi pasangan pengantin baru, Orang jadi sehat dan kuat bila menggunakan obat itu.”
“Bagaimana bentuknya barang itu?”
Daeng Joge mengeluarkan bungkusan dari lipatan kain dagangannya. Diangkat dan didekatkan di hidung Lalu Mangi.
“Inilah yang bernama candu. Belum hebat orang kalau belum mengisap candu. Sebagian orang besar di kalangan kaum bangsawan di Sumbawa Besar mengisap candu. Boleh dicoba Lalu. Sekali coba pikiran kita terbuka, badan jadi sehat, pandanganjadi terang, pergaulan jadi luas terutama orang-orang besar menyenangi kita.”
“Tidak usah Daeng Joge, masih banyak kebutuhan lain yang harus kupersiapkan.” Daeng Joge mengambil candu itu lalu diisapnya dan berkata:
“Tidak apa-apa. Sudah saya jelaskan tadi, badan kita jadi sehat dan kuat. Wanita tidak suka kepada lelaki yang badannya lemah dan tidak bergairah. Coba diisap Lalu, mengenai harganya, tidak usah dipikirkan. Bukankah kita sudah berkenalan dan berkawan baik. Terserah Lalu saja. Kalau Lalu beruang barulah diselesaikan. Artinya bisa dibayar kemudian atau dibayar menyusuI.”
“Cukup sudah Daeng Joge masih banyak keperluan lainku.”. “Lalu terIalu banyak bicara. Terus terang, saya amat kasihan pada Lalu. lni cobalah, ayo cobalah diisap.”
Karena bujukan dan propaganda Daeng Joge akhirnya Lalu Mangi tidak berdaya. Maka diisaplah candu itu. Cepat sekali reaksinya. Badannya tampak segar bugar. Pikirannya terang benderang. Lalu Mangi tersenyum simpul.
“Benar juga khasiatnya terasa, badan jadi segar.
“Nah, apa kata saya. Saya tidak bohong.
“Ini satu bungkus lagi, simpan baik-baik.”
Sesudah itu Daeng Joge berangkat menjajakan barangnya masuk kampung ke luar kampung: Pelosok-pelosok desa di Kecamatan Ropang sebahagian besar telah dijelajahi.
Salampe tidak berubah niatnya. Lalu Mangi dengan Lala Ila
harus kawin sesuai dengan rencana yang ditentukan. Salampe menjadi penghubung antara kedua mereka yang sedang bercinta kasih itu. Salampe selalu membawa suara warna cerah sehingga pasangan remaja itu selalu diliputi suasana senang dan bahagia. Keadaan Lalu Mangi sekarang jauh berubah. Kini ia jadi pemadat. sekarang ke luar rumah. Murung dan menyendiri dalam kamar. Malas menjenguk kekasih. Setiap hari lumat Daeng Joge membawa candu. Lalu Mangi lebih banyak berhutang dari pada membayar kontan. Kalau pikirannya kacau, badannya lemah, cepat-cepatlah ia mengisap candu. Badan yang layu pun segar kembali. Itulah kerja Lalu Mangi setiap hari. Pikirannya tidak lagi sepenuhnya tertuju pada kekasihnya. Hidupnya dikuasai dan dipengaruhi oleh candu. biaya yang dipersiapkan untuk pelaksanaan p’erkawinan sudah habis. Utang pada Daeng Joge semakin banyak. Tak  mungkin terbayar lagi. Tiap-tiap hari Daeng Joge datang menagih. Lalu Mangi terus meminta candu dengan perhitungan harganya dibayar kemudian. Daeng Joge masih memberikan kesempatan berpikir pad a Lalu Mangi dengan catatan semua utangnya harus diselesaikan pada waktunya. Kini kesehatannya tidak normal, badannya kurus kering. Walaupun begitu pamannya terlalu memanjakan kemenakannya. Keinginan Lalu Mangi terpenuhi. Begitu juga Salampe, apa yang dikehendaki Lalu Mangi segera diusahakan dan dikabulkan. Salampe tetap menanamkan kepercayaan pada Lala Ila serta meyakinkan gadis itu bahwa cintanya Lalu Mangi tak pernah luntur. Sebagaimana biasa Salampe pergi bertandang ke rumah Lala Ila.
“Salam mesra dari kekasihmu, Lala.” “Mengapa Lalumu enggan ke mari lagi?’ “Ia tetap mengingatmu  Lala.”
“Maksudku mengapa ia tidak pernah datang?” “Lalu itu akhir-akhir ini sering sakit.”
“Sakit apa yang dideritanya Salampe? ”
“Badan lemah, kepala pusing. Lelaki atau wanita kata orang, apabila menghadapi hari perkawinannya sering sakit.”
“Sampaikan salamku padanya. Harapanku kalau kesehatannya normal kembali, agar berkenan datang seperti biasa. Ibu Bapakku selalu menanyakan dia.
Memang benar agak lama Lalu Mangi. tidak tampak di tengah keluarga Raden Ilung. Setelah Salampe menyerahkan surat dari Lalu Manii kepada Lala Ila, ia pun segera beranjak dari situ.
Lalu Mangi semakin resah gelisah. Daeng Joge terus-menerus menagih. Biar berhektar-hektar tanah persawahan dijual belum bisa menutupi utangnya yang begitu banyak. Kepalanya jadi pusing memikirkan masalah yang tak terpecahkan itu. Kemudian ia mengambil keputusan yang sangat bertentangan dengan hati nuraninya.
“Daeng Joge, untuk kesekian kalinya kuminta pengertian Daeng, aku tak bisa melunasi utangku.”
“Hutang harus ditagih. Hari ini menurut perjanjian adalah saat penyelesaian Utang. jangan ditunda-tunda lagi. Saya telah memberi kesempatan pada Lalu. Harus dilunasi sekarang.”
“Sekarang ini belum bisa kupenuhi. Terus terang aku tidak punya uang. Aku bisa melunasi hutangku dengan cara lain.”
“Bagaimana, ya, asal cocok dengan keinginan, saya akan memenuhinya. Ingat, apalah arti hutang kalau dibandingkan dengan malu berkepanjangan.
Sebelum kata-kata itu dilahirkannya mata Lalu Mangi berkaca-kaca. Air matanya meleleh. Begitu berat memikirkan hutangnya yang dibarengi dengan malu. Akhirnya Lalu Mangi berkata, sekujur tubuhnya bergetar.
“Kuserahkan kekasihku kepadamu, asalkan kau tunjang lagi
dengan uang.”
“Benarkah ucapan itu keluar dari hati yang ikhlas?” “Ya. Yang penting hutangku lunas.”
“Apakah Lala itu tidak berpaling melihatku?”
“Ah tidak. Asal kautunjang aku dengan uang setinggi badan Lala itu.”
Betapa girang hati Daeng Joge. Hati siapa takkan senang mendapat gadis cantik seperti bidadari.
“Baiklah Lalu. Uang itu bisa diterima di atas perahu, setelah Lala itu berada di atas perahu pula. Ingat, manusia yang baik adalah apabila ia segera menepati janjinya itu.”
“Aku adalah lelaki yang tidak mau mempermainkan kata-kata.” “Kapan gadis itu dibawa ke pelabuhan?”
“Besok atau lusa malam.”
“Baiklah. Kesimpulannya gadis itu saya terima di atas perahu.” “Ya. Daeng bisa mendapatkan gadis itu di atas perahu.”
Setelah kepergian Daeng Joge betapa susah, hati Lalu Mangi.
Ia menyesali nasib malang yang menimpa dirinya. Semua hal yang merisaukan hati itu disampaikannya kepada Salampe. Pada mulanya Salampe kaget. Ia tidak sependapat dengan Lalu Mangi. Setelah Lalu Mangi menceriterakan kembali terutama mengenai kegelisahan yang dideritanya, akhirnya Salampe terpaksa mengiakan kehendak Lalunya itu’. Kedua anak muda itu kini, dilanda duka yang menyedihkan. Selepas Isya Lalu Mangi pergi ke Buen Lanjenreo Salampe menyusul dari belakang. Di tempat itu Lalu Mangi bersua dengan Lala Ila. Lala Ila sangat terkejut melihat calon suaminya begitu kurus. Mukanya pucat pasi.’”
“Lala yang molek, kasihanilah aku, aku begitu malu terhadap keluargamu. Hingga hari ini aku belum punya uang biar sesen pun, sedang pelaksanaan perkawinan kita sudah di ambang pintu.”
“Apa maksud Lalu dengan.kalimat itu?”
“Kalau Lalu masih mencintaiku sebaiknya kita kawin lari saja ke Sumbawa.”
“Kawin lari? Aku takut. Sungguh, tidak ada berani mempuh jalan yang bertentangan dengan adat itu.”
“Dengan jalan ini pertemuan jodoh kita bisa terwujud. Tanpa
melalui cara ini, maka tertutuplah segala kemungkinan.”
Lala Ila diam sejenak.
“Kalau itu yang dirasakan baik, ya aku ikuti kemauan Lalu.” Lala Ila menembangkan sebait Lawas.
“Kepada siapa kusesali, nasib malang menimpa diri, Maut merenggut daku pasrah.”
Dengan spontan disambut oleh Lalu Mangi:
“Mengapa aku memaksa dinda, Peribadiku tersungkur ke Lembah Yina, Padamu jua tempat bergantung.”
Mereka saling tangisi di tepi Buen Lajenre. Air mata kedua insan itu berlinang dan jatuh ke dalam Buen Lajenre. Air Buen Lajenre meluap ke luar. Untuk kesekian kalinya Lala Ila menembang lawas.
“Padamu jua hatiku pasrah, Hasrat cintaku kau sia-siakan, Duhai banyak insan ingkar janji.”
Dijawab lagi oleh Lalu Mangi:
“Tiada lagi masalah bagiku, Keyakinanku sudah mantap, Mungkin hatimu masih goyah.
Karena keharuan yang mendalam, kepala gadis itu jatuh terkulai di haribaan kekasihnya. Jemari Lalu Mangi mengelus-elus rambut kekasihnya yang panjang terurai. Mereka berdekapan. Rasa cinta suci mengalir ke sekujur tubuh insan yang berkasih-kasihan itu, Air mata mereka tak bisa dibendung lagi. Sepasang bayangan tercermin di kolam.
‘Besok malam’ kujemput kau kekasihku, ucap Lalu Mangi setengah berbisik. Lala Ila menganggukkan kepalanya, tanda setuju. Air mata harum terus merembes ke luar. Ketika malam telah larut barulah Lala Ila meninggalkan tepian Buen Lajenre. Dalam perjalanan pulang gadis itu ditemani Nini Saje.
Akhirnya tibalah hari . yang dinantikan. Salampe tampak menunggang kuda coklat kehitam-hitaman memboneeng Lala Ila.
“Mengapa Lalumu tidak nampak Salampe?” “Sebentar ia akan menyusul kita Lala.”
Lala Ila menengok ke belakang. Sepi. Tiada seorang pun yang melintas. Perasaannya redup. Harapannya pudar. Mereka tiba di pelabuhan. Lala lla dinaikkan ke atas perahu. Diterima oleh Daeng Joge. Lala lla disuruh berdiri, uang ditumpukkan setinggi badannya. Uang itu diserahkan kepada Salampe. Menangislah Lala lla dan meneteslah air mata. Salampe, tak sanggup menahan kesedihannya menyaksikan nasih malang yang menimpa Lala lla. Daeng Joge tersenyum simpul karena siasat yang direncanakannya berhasil. Dia mendekati Lala lla dengan bujukan dan rayuan. Mengertilah Lala Ila kalau dirinya masuk perangkap. Kemudian ia menelungkupkan badan, sembari menangis. Ia meronta-ronta dan tangisnya semakin melengking. Salampe berdiri di tepi pantai.
“Sungguh baik benar hati Lalumu itu, sampaikan padanya Lawas ini: Suara hatiku yang terakhir.
Meski segalanya ini kupasrahkan padamu, Kalau kanda beralih keyakinan,
Rela kumati dari hidup menanggung malu.”
Perahu pun mengembangkan layar.  Lala Ila meronta-ronta dan berteriak:
“Tolong aku Salampe. Jemput aku kekasihku.”
Tiba-tiba turun hujan deras dan angin kencang. Alam pun gelap gulita. Perahu Daeng Joge miring. Layar robek-robek. Badai semakin menggila. Perahu diempaskan arus dan terdampar di atas batu karang.
Tempat perahu itu kandas sekarang menjadi sebuah pulau kecil, yang bernama dan terletak di Selat Alas.
Dan hingga saat ini mata air Buen Lajenre tak pernah mengalami kekeringan, walaupun dalam musim kemarau yang amat panjang. Hal itu disebabkan karena air Buen Lajenre itu merupakan penjelmaan air mata Lalu Mangi dan Lala Ila.
Sedangkan Lalu Mangi mengalami kesengsaraan yang berkepanjangan dan meninggal dunia dalam keadaan  yang menyedihkan.  Pusaranya terletak di Unter Kemang di bagian barat desa Lantung Aimual.

Please Share ---->



Cerita Rakyat Sumbawa : Kisah Percintaan Datu Musing Dan Mipa Deapati

      


      Kisah cinta nan mengharukan antara Datu Museng dan Maipa Deapati ini berangkat dari cerita rakyat yang sangat populer dikalangan masyarakat Makassar, yang dituturkan oleh orang-orang tua kepada anak cucu mereka, agar mereka dapat memetik hikmah dari pendidikan, perjuangan dan kesetiaan. Begitu hebatnya cerita antara Datu Museng putra bangsawan kerajaan Gowa dan Maipa Deapati Putri bangsawan Kerajaan Sumbawa ini tertanam di dalam benak orang-orang makassar, sehingga kemudian nama dari kedua tokoh legendaris ini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar. Nama jalan itu seakan sengaja dibuat berdampingan saling berdekatan seakan-akan Pemerintah Kota Makassar turut merestui hubungan percintaan abadi mereka berdua. Jalan Maipa berada di sisi kanan Hotel Imperial Aryaduta Makassar.Pada ujung barat jalan Datu Museng, terdapat situs makam dengan dua nisan kayu yang bersanding kukuh, yang konon katanya itulah makam kedua pasangan cinta ini dimakamkam, Datu Museng dan kekasihnya Maipa Deapati.
Kisah percintaan Datu Museng dan Maipa Deapati ini berawal ketika Addengareng kakek dari Datu Museng melarikan diri bersama cucunya menyebarangi lautan nan luas menuju ke negeri Sumbawa, akibat dari politik adu domba yang dilancarkan penjajah belanda di tanah Gowa, yang membuat bumi Gowa bergejolak dan tidak kondusif lagi untuk dijadikan tempat tinggal yang aman.
Di Pulau sumbawa itulah akhirnya Datu Museng tumbuh menjadi seorang yang dewasa dan bertemu dengan Maipa Deapati di sebuah rumah Pengajian bernama Bale Mampewa. Akhirnya tumbuh benih cinta dihati Datu Museng sejak pertama kali melihat sosok Maipa Deapati yang anggun dan mempesona. Namun cinta dari Datu Museng kepada Maipa Deapati menjadi sebuah cinta yang terlarang karena Maipa Deapati telah ditunangkan dengan seorang pangeran dari Selaparang Lombok bernama Pangeran Mangalasa.
Setelah kakek Datu Museng mengetahui bahwa cucunya mencintai Maipa Deapati, alangkah terkejutnya sang kakek. Sang kakek merasa malu. Ia menganggap cucunya hanyalah sebongkah emas yang telah terkotori oleh lumpur, sedangkan Maipa Deapati adalah Putri seorang bangsawan bak sebongkah mutiara yang belum tersentuh dan tidak pantas disunting Datu Museng.
Datu Museng mengetahui bahwa cintanya kepada Maipa Deapati terhalang oleh tembok yang kokoh, maka atas anjuran sang kakek, berangkatlah Datu Museng ke tanah Suci Mekkah untuk berguru. Disanalah ia mendapatkan ilmu “Bunga Ejana Madina”. Kepergian Datu Museng ke tanah Mekah ternyata bukannya membuat kedua insan yang saling mencinta ini menjadi terpisah, melainkan perpisahan itu malah semakin membuat ikatan hati antara keduanya semakin kuat.
Selepas mendapatkan ilmu di tanah rantau, maka Datu Museng pulang kembali ke Sumbawa dengan membawa rindu membarakepada Maipa Deapati. Sesampainya di Sumbawa ternyata sang kekasih yang dirindukan dalam keadaan sakit,dan Datu Museng pun mengobati Maipa Deapati dengan ilmu yang didapatkannya dari tanah Mekkah. Mendengar kabar bahwa sang tunangan Maipa Deapati mencintai Datu Museng, membuat perasaan cemburu di hati Pangeran Mangalasa bergejolak dan tentunya sakit hati. Pangeran Mangalasa lantas bersekutu dengan Belanda dengan tujuan untuk membunuh Datu Museng. Tetapi Datu Museng yang teramat sakti itu tak dapat dikalahkan oleh Pangeran Mangalasa dan Belanda.
Akhirnya Datu Museng mendapat restu dari Sultan Sumbawa, merekapun lantas dinikahkan dan Datu Museng diberikan pangkat sebagai Pangllima perang. Belum beberapa lama menikah, berhembus kabar bahwa di Makassar tengah bergejolak kekacauan yang disebabkan oleh pemerintah Belanda yang berkuasa ditanah Makassar. Datu Museng yang telah menjadi panglima perang itu kemudian kemudian dikirim ke Makassar oleh Sultan Sumbawa atas permintaan Raja Goa untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Maka berangkatlah Datu Museng dan istrinya Maipa Deapati ke tanah Makassar.Setibanya di Makassar, Datu Museng mendapatkan tantangan lain karena Kapten dari Belanda itu justru mencintai Maipa Deapati, dan melancarkan berbagai macam teror dan  serangan kepada Datu Museng untuk merebut Maipa Deapati dari Datu Museng. Akibatnya Datu Museng pun terdesak akibat serangan Belanda tersebut. Namun bagi Maipa Deapati cintanya ke Datu Museng adalah harga mati baginya, ia tidak mengijinkan seorang pun untuk mengambilnya dari Datu Museng. Sang kekasih Maipa Deapati lantas meminta kepada Datu Museng untuk membunuhnya, sebab cintanya kepada Datu Museng hanya untuk Datu Museng seorang, ia merasa lebih baik mati daripada harus menyerahkan dirinya kepada Belanda.
Dengan sangat berat hati Datu Museng lantas mengabulkan permintaan sang istri, iapun lantas menikamkan Badik pusakanya ke leher sang kekasih tercinta. Setelah itu, karena rasa cinta yang dalam kepada istrinya Maipa Deapati, Datu Musengpun lantas melepaskan semua ilmu ilmu yang dimilikinya, membiarkan dirinya dibunuh oleh penjajah Belanda. Kisah inilah yang terus dikenang oleh masyarakat Makassar hingga saat ini, kisah percintaan Romeo And Juliet Versi Makassar.



Pengalaman Alay

    



    SUCCESS
   Hari ini @Sabtu_11januari2014, gue sukses J bikin makanan yang namanya @French_Fries!!  Gue suka banget makanan kaya begituan!! Apalagi yah @French_Fries-nya itu ditambahin @chiliSauce !! Bweeeh! Mantap abizzz…. Biasanya @French_Fries itu minumnya @orange_juice! Whh!! Lebih mantap lagi!!
  
    STUDY TOUR to PARE ( PROBLEM )
   Tapi tetap aja gue @galau gara-gara gue nggak diizinin pergi @StudyTour ke @Pare_kediriJATIM LL… gue @galau banget… ni yah orangtua temen2 gua yang laen, pada dikasi pergi!, tapi temen gue itu nggak mau pergi! Coba? Coba gue jadi temen gue yah! Bhee,, gue terus nggak akan nolak tawaran itu!! tapi, yah apa bolehbuat! Klo nggak dikasi ya udah, nggak usah pergi L!! Tapi kata kakak @AstriMeisya gue yang pertama,,, katanya sih mendingan nggak usah ikut, dari pada nanti ketinggalan pelajaran!? Bener nggak!? Kayaknya, kata kakak @AstriMeisya gue bener juga yah! Yaudah gue nggak usah ikut aja! Mending diam di @Rumah_homE sambil belajar, bereskan!! Nggak usah belajar @English_2 jauh-jauh deh,, mending belajar @English_2 di @Rumah_homE aja! @simPLE kan!!.

    WEEK NIGHT
   @MalMing yang sangat menyenangkan kalau ditemani dengan @SahaBAT sejati… tapi kayaknya @MalMing ini nggak akan seru deh! Soalnya nggak ada @SahaBAT yang temanin aku, terpakasa aku @MalMing sendirian wkwkwk JL. Tapi gue kayaknya bisa @MalMing bareng teman-teman sekelas. Oh ya! @ErmaFitrianingsih kan ngundang gue ke acara @Birthday_Party! Wah kesempatan yang indah! Nggak sabar buat ketemu sama temen2 sekelas!! Hahaahha… J

    PROMENAD to BEACH
   Sore ini gue akan @J_J ke @Pantai_Beach !! is so sweet memories! Gue harus siap-siap,, pake baju hijau! Pasti @CuCoK_4LaY !! hahahaha J.. gue pergi bareng kakak gue yang paling @BlacK namanya @Novia_Sagiri . Hahaha trus ada satu tambahan lagi… katanya dia mau ikut ama gua! Yaitu @Lia_KetekDaki … hahaha. Insyaallah bakalan @100%Seruu !!

    UNSUCCESSFUL WEEK NIGHT L
   Malam ini adalah malam yang terburuk yang pernah aku rasakan in my life. Coba bayangkan teman kalian udah janji @MalMing bareng kamu, terus @MalMing itu dibatalkan!? Bagaimana perasaan kalian? Pasti kecewa bangetkan.. hal itu yang gue alami sekarang! Emang bikin gue sakit hati aja!! Gue sudah siap-siap buat berangkat @MalMing bareng teman, trus pas gue lihat kearah rumah teman gue, ternyata nggak ada pesta @MalMing! duhh!!  Kecewa baget gue malam ini! “ Hanya satu rasa yang aku pendam malam ini, yaitu rasa KECEWA !! “.

    FUNNY VIDEO’S
   Hahahahaha,,, lucu juga @Video_S yang satu ini!! Wkwkkwk. Saat gue periksa-periksa @Video_S di @AcerLaptop aku,, ternyata masih ada tersimpan @Video_S adik sepupu gue, yang ekspresinya itu @KocAK_funny banget!! Sumpah!!! Apa lagi kalau @SouND – Nya itu yah di ubah kayak “ OM – OM KETABRAK TRUK !! “ hahahaha tambah @KocAK_funny abiezz!!.. J.

    INTERNET
   “ Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain “. Kali ini gue mau omongin tentang @InterNET. Gue seneg banget main @InterNET… apalagi kalu sudah buka situs www.facebook.com , www.twitter.com , www.friendster.com , www.instagram.com , dll. Wadduuhh,, udah nggak ada berhentinya tuh @OnLINE – an… situs yang paling gue suka buka yaitu www.facebook.com ! di @Facebook.com gue bisa nemuin temen lama gue, keluarga-keluarga gue, temen-temen baru gue, sampai artis favorit gue! Bheeh! “ that represent something matter which must be executed, according to me! “. Tapi tempat yang paling gua benci di @Facebook.com adalah orang yang suka @Mr_Hacker @Facebook.com saya! Itu hal yang saya sangat benci! Coba saya menemui sang @Mr_Hacker,, terus saya menanyakan banyak hal, salah satu contohnya adalah : “ Mengapa anda mengHACK @Facebook.com saya hah? Apa salah saya kepada anda? Apakah saya punya hutang atau bagaimana!? “.

    THANK YOU, ALLAH !!

   Waduh! Gawat! Gimana nih? Udah ketahuan deh main computer kakak gue yang nomor dua @AdisIrawan, waduhh kalau kakak yang ini paling gue @JengKeL banget soalnya @KiKiR_PeLiT !! Preettt… gue takut banget kalau udah ketahuan, bisa-bisa @IDpassword itu computer diganti lagi.. bermacam2 @IDpassword yang udah diganti.. yang pertama irawan14, yang kedua adis38240, yang ketiga 84312, yang terakhir usmani22. Coba liat deh @IDpassword – nya aneh-anehkan apa coba artinya… huff! Kejadian yang baru-baru ini gue lakukan sangat mengerikan! ( Jum’at, 10 Januari 2014 ( kemaren )). Biasanya kakak gue itu @AdisIrawan pada hari jum’at sering pulang siang buat istirahat dan shalat jum’at. Trus biasanya balik kekantor sesudah makan siang. Saat kakak gue @AdisIrawan udah brangkat kantor, gue buru2 dah keatas ( kamar kakak gue @AdisIrawan ) buat @InterNET – an. Karena keasyikan chatting – an tiba2 terbuka pintu kamar kakak gue @AdisIrawan! Blehh! Ahhh! Dengan kaget gue melihat kakak gue @AdisIrawan ternyata balik lagi kerumah untuk ambil baju. Duhhh! Mampus deh gue! Beberapa menit ketika dia ambil bajunya tiba2 dia turun lagi kebawah untuk kembali kekantornya. terus gue bingung, nanti kalo diganti @IDpassword – nya trus gue kerjain tugas dimana? Duhh! Repot pokoknya. Beberapa jam kemudian.. saat waktu menunjukkan saat itu jam 17.00 ( masih melakukan chatting – an ), tiba2 “ Drupp “ ternyata MATI LISTRIK !! waduuhh! Gawat! Bagaimana ini!! Gue belum keluarin @Facebook.com gue lagi!! Gawat! Bisa ketahuan @e-MAIL dan @IDpassword @Facebook.com gue lagi! Mampus dah gua!! Terus gue berpikiran panjang waktu itu! gimana yah!? Terus aku memutuskan untuk turun kebawah melihat situasi. Tiba2 terdengar suara motor kakak gue @AdisIrawan. duh mampus dah gue! Gue kebingungan ½ mati . gue putuskan untuk berdoa sama Allah, “ Ya Allah, engkau maha pengasih maha penyayang. Ampunilah dosa hambamu ini kalau hambamu ini telah berbuat dosa! Ya Allah, semoga saja kakak hamba ( @AdisIrawan ) tidak mengetahui bahwa facebook hamba belum ditutup, dan buatlah Mati Listrik ini semakin panjang ya Allah, Amiieenn! “. Beberapa jam kemudian gue mendengar dari ucapan nyokap gue, bahwa kakak gue mau pergi ke @MataramCity ada keperluan kantor katanya. Hatiku sedikit lega untuk mendengar berita itu. ternyata bener, kakak gue itu @AdisIrawan mau pergi ke @MataramCity. Horreee!! Terima kasih ya Allah, engkau memang maha pengasih lagi maha penyayang. Thank you Allah! J. Jadi gue bisa deh ngeluarin facebook gua! Nggak jadi ketahuan!! Hahahaha..

Doc. : Diary in PC Sabtu 11 Januari 2014

TUGAS : Report Text About School

Sumbawa Besar. Wednesday, 29 October 2014 (English Home Work)

Report Text About School : Part 1
SHCOOL

School is a place where we study. School consists of three components, students, teachers, and building. Students learn some lessons, teachers teach, and building is a place for studying divided into some classrooms. 

There are 3 kind of process conducted in a school. They are acceptance, teaching and learning process, and evaluation. Acceptance is the students registration. It's done in the beginning of the year. Teaching and learning process is done during the year. It consists of giving lesson to students. The last is the evaluation. The evaluation is done in the end of the year to measure the student's ability after teaching and learning process. 

To conduct those kinds of process, school is helped by administrative staff. The staff manages the time from the beginning to the end of year. (Sumber : Internet)



Report Text About School : Part 2
SCHOOL


School is a place for children's upbringing. the purpose of school is to teach about teaching children to be able to advance the nation's children .Sekolah is an institution designed for the teaching of students / pupils under the supervision of the teacher. Most countries have systems of formal education, which is commonly compulsory. In these systems, students progress through a series of schools. The names for these schools vary by country (discussed in the Regional section below), but generally include primary school for young children and secondary school for teenagers who have completed primary education. 

In addition to the core schools, students in a given country may also have access to and follow good schools before and after primary and secondary education. Kindergarten or pre-school provide some school children were very young (usually aged 3-5 years). University, vocational school, college or seminary may be available after secondary school. A school may also be dedicated to one particular field, such as the school of economics or a school of dance. Alternative schools may provide curriculum and non-traditional methods. 

There are also non-government schools, called private schools. Private schools may be for children with special needs when the government can not give special school for them; religious, such as Islamic schools, Christian schools, hawzas, yeshivas, and others, or schools that have a higher standard of education or seek to develop other personal achievements. Schools for adults include institutions of corporate training and military education and training. 

In homeschooling and online schools, teaching and learning take place outside the school sek word comes from the Latin: skhole, Scola, scolae or skhola that means: time to spare or leisure time, wherein when the schools are leisure activities for children children in the middle of their main activities, namely play and spend time to enjoy childhood and adolescence. Activities in the spare time is to learn how to count, how to read letters and recognize moral (character) and aesthetic (art). To assist in the activities Scola children accompanied by an expert and understand the psychology of the child, so as to provide maximum opportunity for children to create his own world through a variety of lessons above. 

Currently, the school changed the meaning of the word becomes: is a building or institution for learning and teaching as well as a place to receive and give pelajaran.Sekolah headed by a Principal. The headmaster is assisted by a deputy chief sekolah.Jumlah vice principal at each school is different, depending on the needs. School buildings are arranged to take advantage of rising land available and can be filled with other facilities. (Sumber : anamangam.blogspot.com)



Report Text About School : Part 3
SCHOOL


School is an institution that was designed specifically for teaching the disciples (students) under the supervision of teachers. Most countries have a model in a formal education system where it is compulsory. In addition, the system is also likely to make the students able to progress through a series of schools. 



The name of each school also vary based on the country itself, but most primary school for young children while secondary school for teenagers who have completed their primary education. Schools that basically as a means to implement the education is expected to make a more advanced society, therefore, the school as a center of education should be able to carry out their functions and roles can optimally prepare the younger generation before they plunge in the community development process. 

With over school resources, all people can train themselves to be citizens of the community and social community that continues to improve new attitude, knowledge and skills to achieve a standard of living much better. There also the value of public and private life, the opportunities for development as well as increased productivity can be dug and then developed. In addition, the existence of a school at least can be interpreted as a center of excellence of character formation that is more critical of society and also have the skills to much more developed. This context means the school can provide more value to all parties, from parents and communities that surround the school. Given the facts about the role of schools, then we will also need to revitalize the strategic significance of the school. In addition, understanding the school should also be interpreted broadly so that the impression given mission is to educate students into beings who kamil. 

The type and size of the school also vary depending on the purpose of education providers and resources. Maybe a school can be very simple or a school with a very large complex of buildings and facilities are complete, it can certainly affect the quality and the quality of teaching and learning activities. That notion that schools need to understand. (Sumber : anamangam.blogspot.com)



Semoga membantu ^o^
Salam : Anam :D

Eiffel My Dream

      Asalam. sobat.. gue mau bagi-bagi pengalaman tentang impian gue pergi ke Paris cuma mau liat Menara Eiffel. kalian pernah dengar kata la dame de fer gk? la dame de fer adalah bahasa Prancis-nya Menara Eiffel. Okelah, Gue pengen banget pergi ke Paris mau liat Menara Eiffel dan Arc de triomphe. tapi apa boleh buat, gue gk punya uang untuk ke Paris. saking kepengennya pergi ke Paris, dulu umur gue masih 10 tahun, gue pergi ke warnet khusus buat mau print gambar Menara Eiffel. sumveehh.. Sekarang gue lagi nyari orang yang jual Miniatur-nya tapi gk ketemu penjualnya. Sampai-sampai nih, gue cari sejarah Menara Eiffel gue hafal. dimana alamat menara Eiffel, gue hafal. Duh pengennya pergi ke Paris. Apa lagi kalau film yang syutingnya di Menara Eiffel. contohnya 99 Cahaya di Langit Eropa, Eiffel I'm in Love, Lost in love, dan masih banyak lagi. 
menara Eiffel
La dame de fer (Menara Eiffel)
      Kira-kira kapan yah gua bisa ke Paris? moga aja nanti gue kuliah di Université de Paris (Universitas Paris). Aminn. katanya, ketika diresmikan pada tahun 1889 ,menara Eiffel menjadi menara tertinggi di Dunia. namun pada tahun 1930,gelarnya itu dikalahkan oleh bangunan baru yang disebut chryslr .Chryslr adalah gedung perkantoran pencakar langit di kota New York. Chryslr lebih tinggi 18 metr saat itu. namun pada tahun 1957 , untuk suatu keperluan sebuah antena tambahan  dipasang di atas menara Eiffel .dengan adanya antena tambahan tersebut menara Eiffel menjadi lebih tinggi dari pada gedung Chryslr.sekarang, menara eiffel adalah menara tertinggi kelima di Prancis.
Wallpaper Menara Eiffel Malam Hari
Keindahan Menara Eiffel pada Malam hari

      Dan yang lebih istimewanya lagi menara eiffel ternyata memiliki 3 corak warna ,hal ini lantaran menara eiffel sangat tinggi sehingga perancangnya memutuskan untuk memberi 3 corak warna cat  untuk mendapatkan efek shading yang indah  . Ada pun bagian yang paling gelap ada pada fondasinya , warna yang lebih terang pada bagian tengahnya,dan yang paling terang untuk mengecat bagian paling atas menara.perawatan terhadap menara ini harus menghabiskan 60 ton kaleng cat setiap tujuh tahun sekali agar tidak berkarat.Wihh.. gilak kan!? sumveh memang Ajaib benerr!! Sekian dari guee! Wasalam. ^o^

Alamat Menara Eiffel : Champ de Mars, 75007 Paris
Telp : 33 (0) 1 44 11 23 11