RSS

Pages

Image Perempuan dalam Drama Korea THE WORLD OF THE MARRIED dan Sinetron CATATAN HATI SEORANG ISTRI




Menurut KBBI terkini, mendeskripsikan perempuan sebagai orang yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Definisi ini kemudian disusul dengan contoh lain seperti, geladak, jalani jalanan, jahat, lacur, nakal dan lainnya yang bersifat negatif. Hal ini lah yang kemudian mendarah daging di lingkungan masyarakat dengan memandang perempuan sebagai insan yang penuh salah dan dosa. Di setiap gerak-geriknya selalu di perhatikan orang banyak. Sedangkan, hal tersebut hanyalah problema kehidupan sebagian perempuan yang tidak dapat mengontrol dan juga akibat dari lingkungan yang sangat berbeda dengan perempuan pada dasarnya. Tak cukup memandang negatif melalui KBBI dan pandangan umum masyarakat, tepat tanggal 27 Maret 2020 yang lalu, JTBC yang merupakan salah satu stasiun televisi di negara ginseng, Korea Selatan menayangkan salah satu drama serinya yang berjudul The World of The Married.


Drama seri yang mengambil tema konflik keluarga ini menceritakan kisah seorang dokter sekaligus ibu rumah tangga dengan satu anak yang memandang bahwa pernikahan akan membuat kehidupannya sempurna dan harmonis bersama suami tercintanya. Tetapi ternyata, hal itu hanya ada dibayanhannya saja. Dikarenakan suaminya berselingkuh dengan perempuan lain. Yang menjadi headline dari drama ini adalah kembalinya kata Pelakor kepermukaan. Pelakor atau Perebut Laki Orang dapat maksudkan sebagai perempuan fasik yang berniat jelek ingin yang ingin merusak rumah tangga orang lain. Konon beritanya, fenomena pelakor ini muncul dari pemahaman sebagian perempuan yang kurang percaya dengan laki-laki yang masih muda yang belum teruji apakah kelak akan menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab atau tidak. Mereka lebih yakin dengan suami perempuan lain yang sudah teruji dan terjamin dapat menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab. Ini lah alasan mereka mengincar suami orang dan merusak rumah tangga orang lain.


Di Indonesia sendiri, kata Pelakor sangat populer ketika sinetron Catatan Hati Seorang Istri tayang di salah satu stasiun televisi Indonesia. Dimana semua kemungkinan permasalahan didalam rumah tangga ditampilkan. Hal ini yang membuat perempuan sangat tersudutkan. Perempuan sebagai akar permasalahan, dan perempuan juga sebagai alat dari fenomena perselingkuhan didalam tayangan. Ketika kita melihat realitas yang ada, salah satu masalah sosial akibat belenggu budaya Patriarki adalah perceraian. Menurut data lipartic.com, perceraian di Indonesia sepanjang tahun 2009-2016 meningkat dari 16 hingga 20 persen. Satu dari empat penyebab utama perceraian adalah kehadiran pihak ketiga. Dan persentase penggugat gender perempuan sebanyak 60%. Hal ini juga yang sangat berdampak pada kaum perempuan, dengan munculnya persepsi dalam lingkup masyarakat bahwa kesalahan terdapat pada perempuan yang tidak mau bersabar sedikit untuk menjaga keutuhan rumah tangganya. Padahal persoalan perceraian tidak lepas dari kedua belah pihak.


Akibat dari perceraian lainnya adalah kesan negatif kepada janda akan lebih buruk dari pada duda. Padahal menyandang status sebagai seorang janda bukan perkara mudah bagi seorang perempuan, sebagian status tesebut memunculkan trauma yang berkepanjangan, bahkan banyak perempuan disalahkan karena kondisi yang demikian. Secara struktural penyelanggara negara tidak sensitif terhadap gender dan masalah mengenai perempuan itu sendiri dan masyarakat masih melanggengkan konstruksi sosial yang tidak adil gender di masyarakatnya. Untuk mengatasi hal ini semua salah satunya adalah perlu adanya adil gender.



3 comments:

Wahyu Setia Budi said...
This comment has been removed by the author.
Wahyu Setia Budi said...

.Mantap

Mangam Arjuna said...

Thankyou bro!

Post a Comment